nama saya fahmi, saya suka manga dan saya sekolah di Madrasah Aliyah Soebono mantofani. bagi yang belum tau soebono itu berada di jl sumatra No.75 02/07 jombang ,ciputat tanggerang selatan,Banten,Jawa Barat Telp.021-7486-2513

Read More

Aliyah Soebono dan Optimasi Website

Hampir setiap tahunnya pengguna internet di dunia terus meningkat, dikutip dari The Verge, diperkirakan akhir tahun 2014 nanti akan mencapai 3 milyar penduduk bumi menggunakan internet, sedangka di Asia sendiri sudah satu berbanding tiga. Di antara pengguna tersebut didalamnya juga termasuk menjadikan internet basis media kerja disamping para netter lain yang menggali informasi lainnya, dan diprediksi akan terus meningkat.

Melihat percepatan pengguna internet tersebut, maka Madrasah Aliyah Soebono Mantofani mempersiapkan kadernya sejak dini ‘berkenalan’ dengan wawasan optimasi website sebagai salah satu bahan ajar muatan lokal (MULOK), hal ini tergolong unik sehinnga mendapat banyak sorotan sekolah-sekolah lain, bahkan termasuk satu-satunya madrasah aliyah yang memberikan pelajaran optimasi website kepada peserta didiknya.

Dalam pemilihan optimasi website sebagai muatan lokal ( mulok ), minimal dua hal penting, pertama mulok optimasi website sebagai rekreatif-edukatif, pelajaran yang menyenangkan, siswa diajak untuk mengekplorasi kegiatan berselancar di dunia maya dan berkontribusi memuat konten yang menjadi konsentrasi pelajaran yang diminati, jika selama ini kebanyakan pengguna internet menggali informasi atau download dari internet, dengan hadirnya optimasi ini diharapkan siswa mampu ikut serta berkontribusi mengunggah konten dan mengupload kreatifitas yang diminatinya, khususnya konten-konten yang berkaitan dengan pelajaran setingkat madrasah aliyah.

Kedua, sebagai bentuk pembekalan keterampilan tekhnologi modern berbasis internet, paling tidak mempunyai peluang yang sama dengan sekolah-sekolah lain berbasis IT, dengan kata lain membekali peserta didik yang mampu menjadi admin situs serta mengotimalkannya, atau setidaknya mereka mampu membuat ‘panggung’ dakwah sendiri di dunia maya dengan konten positif yang bermanfaat bagi pembaca

Dalam hal ini, keberadaan optimasi website sebagai pilihan mulok mendapat dukungan penuh dari Yayasan Soebono Mantofani karena sesuai dengan jargon utamanya yaitu unggul dalam IMTAQ terdepan dalam IPTEK. Tetapi terus waspada mengingat internet mempunyai efek positif terhadap penggunanya dan juga mempunya ekses negatif. Akhirnya.... kita semua berharap semoga pengetahuan tentang dunia internet ini berakibat baik di masa sekarang dan masa-masa yang akan datang, amiin.

coba juga lihat blog teman saya dibawah ini:

Dinda Chairun Nisa

Azzahra amilia

original feed 

http://ballapliar45.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss

Read More

Balap Liar Joki Cewek MANTAP !!!!

balapliar.com .Pada jaman sekarang ini di era globalisasi, banyak hal yang berubah contoh kecilnya adalahpergaulan remaja yang agak tercoreng dan tidak ada batasnya lagi, banayak di kalangan remaja melakukan -hal yang negatif halang merugikan buka hanya merugikan dirinya tetapi merugikan juga bagi orang lain . contohnya balapan liar karena remaja masa mempunyai jiwa keinginn tauaan yang cukup tinggi terpengaruh dari film atau sekedar ingin mencari nama dan di bilang jagoan saja!, Kenakalan remaja dapat di golongkan menjadi kegiatan yang meyimpang atau kegiatan yang negaatif yang merugikan dirinya dan orang lain, kegiatan balap liar yang dilakukan kalangan remaja ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, justru bagi masyarakat kalangan bawah balapan liar merupakan hiburan tersendiri, Sebagian besar pelaku balap liar ini justru bukannya golongan menengah tapi golongan bawah. Remaja yang berasal dari keluarga golongan bawah/keluarga miskin ini adalah pelaku dari balapan liar, Mulai dari motor curian sampe lari motor orangtuanya yang belum lunas, juga sah-sah saja buat mereka, yang penting mereka mendapatkan tepuk tangan dari teman-teman geng mereka atau para penonton yang menonton aksinya, sayangnya dalam hal ini polisi atau pihak yang bertanggung jawab seakan membiarkan para pelaku balap liar melakukan aksinya dengan leluasa, Menanggapi tentang semakin maraknya Balapan Liar di Ibu Kota atau kota-kota lainnya, kita miris mendengarnya apa lagi oknum dari sang joki balap liar ini di dominasi oleh para remaja yang masih menginjak bangku sma bahkan ada yang masih smp, seharusnya para remaja ini melakukan hal-hal yang positif yang dapat menguntungkan diri sendiri dan orang lain, kalau mereka melakukan aksi balapan liar

otomatis mereka melakukan aksinya pada malam hari sekitar jam 12-4 subuh dan besok adalah waktunya mereka sekolah akhinya yang harusnya besok sekolah mereka jadi malas dan mereka bolos karena takut di marahi orang tua. Pada gilirannya orang tua harus berurusan dengan sekolah, karena anak-anak yang sering bolos sekolah.Hal ini akan berdampak tidak baik untuk hubungan antara orang tua dan anak, jika hal tersebut terus berlanjut maka anak-anak akan mencari pelarian yang lainnya, misalnya narkoba dan yang lainnya yang akan membuat anak semakin jauh menyimpang dari kehidupan yang lebih baik bagi masa depannya, pahal aksi balapan liar tersebut terbilang sangat nekat karena belum tentu joki yang sudah terlatih dalam bidang otomotif apa lagi banyak dari joki tidak memakai helm dan pakain yang khusudiperuntukan untuk balapan mereka hanya memakai celana panjang dan kaos betapa nekatnya mereka semua, belum lagi polusi suara yang di timbulkan karena rata-rata dari para oknum pembalap liar memakai kenalpot racing yang menimbulkan suara yang sangat berisik dan menganggu warga yang memikiki rumah di daerah sekitar da sangat menganggu para pengguna jalan,Ternyata dari pengalaman mereka bahwa balapan liar tersebut sudah sengaja diadakan yang dikoordinir oleh pemilik bengkel agar mereka mau dibujuk untuk memodifikasi mesin motor mereka sekalipun motor mereka masih baru dibelikan oleh orang tuanya dengan cara kredid (baru 5 bulan sudah 2 kali turun mesin atau jebol dengan biaya yang tidak sedikit), ini akan sangat terasa pada saat krisis ekonomi global sekarang ini.

Read More